Klaten – Kodim 0723 Klaten melaksanakan program ketahanan pangan dengan menanam padi di lahan demplot yang terletak di Desa Tambongwetan Kecamatan Kalikotes Kabupaten Klaten, Senin (20/01/2025). Penanaman padi yang dilakukan menggunakan dua jenis varietas padi, yaitu padi Srinuk dan IR 30.
Dalam kegiatan tersebut, hadir Pasiter Kodim 0723 Klaten Kapten Inf Sutrisno serta berbagai perwakilan dari pemerintah setempat, antara lain Kasi Trantib Kecamatan Kalikotes Ponimin, Kepala Desa Tambongwetan Yuliarti S.Pd, dan PPL Desa Tambongwetan Risik Nugroho bersama perangkat desa lainnya.
Kapten Inf Sutrisno menyampaikan bahwa penanaman padi ini merupakan langkah nyata untuk mendukung program pemerintah pusat, khususnya dalam mewujudkan swasembada pangan yang digagas oleh Presiden Republik Indonesia.
Ia menambahkan bahwa selain menjadi bagian dari ketahanan pangan, penanaman padi ini juga bertujuan untuk memberikan stimulus kepada masyarakat bahwa lahan tidur yang selama ini terbengkalai dapat dimanfaatkan untuk kegiatan pertanian yang produktif.
“Saya mengajak seluruh warga untuk aktif membuka lahan yang tidak terpakai dan mengubahnya menjadi sumber pangan demi keberlangsungan hidup dan kesejahteraan rakyat Indonesia, ” ungkap Kapten Inf Sutrisno.
Baca juga:
Prospek Usaha Budidaya Sayuran Hidroponik
|
Kapten Inf Sutrisno lanjut menjelaskan bahwa lahan seluas 2 hektar yang digunakan untuk penanaman padi ini merupakan tanah kas Desa Tambongwetan yang sebelumnya tidak dimanfaatkan.
Sementara itu Kepala Desa Tambongwetan, Yuliarti S.Pd, mengatakan bahwa kolaborasi dengan Kodim 0723 Klaten ini bertujuan untuk membuka kembali lahan tidur agar dapat berfungsi secara optimal untuk ketahanan pangan desa.
“Dengan adanya kerjasama ini, kami berharap hasil dari penanaman padi di lahan yang telah lama terbengkalai ini bisa memberikan manfaat bagi warga Desa Tambongwetan, serta menjadi contoh bagi warga untuk memanfaatkan lahan kosong demi ketahanan pangan yang lebih baik, ” ujar Kepala Desa Yuliarti.
Pada program ketahanan pangan di Desa Tambongwetan, diharapkan dapat menjadi pemicu bagi masyarakat untuk lebih peduli terhadap potensi pertanian di sekitar mereka, sekaligus mendukung upaya pemerintah dalam menciptakan ketahanan pangan yang berkelanjutan. (Red)